Skip to main content

Optimisme Para Kontestan

HONDA DetEksi Basketball League Riau Pos 2008 tinggal sepekan lagi. Panitia terus meminta para peserta melengkapi data-data yang masih kurang. Kemarin, beberapa sekolah berusaha melengkapi data-datanya terutama foto. Sekolah-sekolah itu adalah SMAN 6 Pekanbaru, SMAN Handayani, SMAN 1 putri Pekanbaru, SMA Santa Maria dan SMA Pondok Pesantren Babussalam.Sekolah-sekolah itu optimis tampil mengesankan di Honda DBL Riau Pos.

Mereka sadar ini iven basket kelas tinggi yang pernah ada di Riau. Jangankan untuk pelajar untuk semua kegiatan basket yang pernah ada inilah yang profesional. Dan mereka sangat menanti-nantikan itu.

Tentunya menarik melihat pandangan-pandangan mereka tentang DBL ini. Salah satu di antaranya guru olahraga Santa Maria, Zakirman Tanjung. Menurut Tanjung, Saints —julukan Santa Maria— iven ini banyak memberikan pelajaran, bagaimana bersikap disiplin di dalam dan luar lapangan.


Demikian juga dengan peraturan yang ketat ala NBA. SMA Santa Maria, menurutnya siap mengikuti apa-apa yang diinginkan panitia DBL.

"Mengenai keabsahan pemain, Santa Maria boleh dicek. Banyak tudingan yang muncul, Santa Maria akan menghalalkan segala cara untuk bisa juara di DBL ini. Silahkan saja. Bahkan untuk kelengkapan data yang akurat, saya mengusulkan di technical meeting nanti, peserta memperlihatkan ijazah asli di pertandingan pertama," ujar Tanjung.

Sementara tentang persiapan timnya, Tanjung menjelaskan Santa Maria kian gencar meningkatkan latihan. Bahkan mereka sudah menjajal SMAN 11 Pekanbaru dalam partai uji coba yang tidak resmi, guna mencari siapa-siapa yang akan jadi pemain inti nantinya.

"Kami optimis putra-putri bakal berjaya," ujarnya.

Sementara dari SMA Handayani, tim yel-yelnya berusaha untuk melengkapi foto-foto dan data-datanya. Tapi masih saja ada yang kurang. Meski begitu, Nadya Utari Adhitami dan Anjas Mandasari yang datang ke Riau Pos kemarin, menjelaskan SMA Handayani sangat disegani di basket pelajar putra dan sering juara. Tentunya sangat disayangkan tidak bisa ikut, gara-gara tidak ada tim yel-yel. "Kasihan kan pemain basket yang cpaek-capek latihan dan menyiapkan diri jauh-jauh hari. Mereka tak bisa tampil karena tak ada tim yel-yel. Untuk itu kami akan beri dukungan.

Siapa tahu tim yel-yel kami yang akan juara," ujar Nadya.

Dari SMAN 1 Pekanbaru putri, Monica Marcelina menjelaskan, saat ini timnya tengah gencar-gencarnya latihan. Latih tanding dengan tim-tim lain pun ditingkatkan volumenya. Dia optimis putri SMAN 1 bakal membuat kejutan. "Kami giat melakukan latihan demi hasil yang maksimal. Smansa tak ingin diremehkan lawan-lawannya. Boleh kita buktikan nanti. Tunggu kejutan dari kami," ujar forward bertinggi 155 cm itu. Dari SMA Babussalam, Hasan menyatakan tim basketnya akan membuat kejutan. Suporter Babussalam pun akan dikerahkan untuk memberi dukungan. Tim yel-yel mereka pun akan menunjukkan kreativitas yang bakal membuat penonton geleng-geleng kepala.

"Kami ingin membuat kejutan. Tidak saja dari tim basket, tapi tim yel-yel. Sekolah-sekolah lain pasti akan bertanya-tanya seperti apa tim yel-yel SMA Babussalam. Kami tak ingin membocorkan rencana. Yang pasti kami cowok semua dengan kreativitas yang oke punya," ujar Hasan. Well, bagaimana dengan optimisme dan persiapan tim-tim lain?(ted)

Comments