"Pilih aku saja, cuma Rp.1/detik, bisa nelpon kemana saja!"
"Jangan..! Mendingan pilih aku, gratis SMS dan bonus isi ulang"
"Ah..!nggak usah dech..! bagusan pilih aku aja, Nelpon kemana saja cuma Rp.1/menit, murah kan?"
"Jangan percaya dech..! aku lebih murah lagi. Nelpon murah kemana saja, gratis SMS, dan dapat bonus 3X lipat, Udah dech..!pilih aku saja.!!"
"Aaaaacccckkkkkkkkk....tidakk!!!" begitu ungkapan hati ketika melihat perkembangan sim card (kartu ponsel) yang terus menghujani kita dengan berbagai tawaran. Hal ini tentu berpengaruh dengan perkembangan kita, selaku konsumen.
Nah, kali ini kita bakal mendeteksi keberadaan Handphone, dikalangan remaja sekaligus mendeteksi pengaruh perang Sim Card ini di lingkungan sekolah.
Pertanyaannya, setuju nggak sih larangan membawa Handphone di sekolah? Dan apa pengaruh yang kamu rasakan sejak berlakunya perang Sim Card ini.
“Nggak banget dech..!” ungkap Wiska, siswi Usaha Jasa Pariwisata di SMKN 1 Pekanbaru. “Soalnya, Handphone itu sangat berguna sekali dalam kehidupan. Jadi, kalau kita-kita dilarang bawa Handphone ntar susah banget Mas, untuk berkomunikasi ama rekan-rekan dan keluarga di rumah” jelasnya. “Trus, kalau soal perang Sim Card, Wah.. asyik banget! Rasanya semakin murah aja biaya komunikasi, dan otomatis komunikasi dengan teman-teman jadi lebih mudah dech..!”tambah cewek berjilbab, penuh obsesi ini.
Lain halnya dengan cewek pemalu ini. Vivi, juga sekolah di SMKN 1 Pekanbaru ikut memberikan masukan. “Kalau larangan membawa Handphone di sekolah, setuju aja! Hal itu akan mengurangi tindak kriminalitas dalam pergaulan Remaja. Sah-sah aja kok!, kalau tentang pengaruh perang kartu seluler bagi aku sih, sangat berdampak buruk sekali. Apalagi bagi remaja. Banyak sekali kaum remaja yang menggunakan fasilitas murah ini untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Contohnya, sering gangguin orang, sering menelpon dan ditelpon orang yang nggak jelas. Seperti temen chatting. Jadi, walaupun murah, ntar kita bisa jadi murahan juga loh! Itu sih, menurut aku” ungkap Vivi menegaskan.
Dewi, masih Siswi SMKN 1 Pekanbaru juga ingin memberi masukan, “Ada baik dan ada buruknya juga larangan membawa Handphone di Sekolah. Baiknya, Komunikasi jadi lebih mudah dan flexible. Buruknya, palingan kalau lagi usil, Remaja itu sendiri sering melakukan hal-hal yang tidak senonoh, seperti mengkoleksi film-film bokep di Hpnya, trus diliatin ama temen-temennya, trus merekam fhoto-fhoto dan adegan yang tidak senonoh. Aku pribadi sih, setuju banget kalau larangan membawa Handphone di Sekolah itu diberlakukan”ungkap gadis manis, berjilbab ini.Nah, nggak ketinggalan Guru Akuntansi SMKN 1 Pekanbaru, Desfitriani. Akrab dipanggil dengan sebutan Buk Des ini juga ikut memberi masukan.”Sebenarnya, tekhnologi yang berkembang sekarang sangat mendukung perkembangan siswa. Seperti Internet, Handphone dan lain sebagainya. Terkadang siswa itu sendiri yang menggunakan fasilitas tersebut ke arah yang negatif. Misalnya, diberikan fasilitas Internet di Sekolah untuk meng-update informasi, namun mereka malah kebanyakan Chatting, dan Browsing situs yang tak menentu. Begitu juga dengan Handphone. Diberi Handphone oleh orangtua, malah dipergunakan untuk hal-hal yang negatif.. Jadi, untuk membatasi itu semua, sah-sah saja jika Sekolah membuat peraturan larangan membawa Handphone di Sekolah. Tujuannya kan baik. Untuk membatasi perilaku yang menyimpang di lingkungan sekolah. Kalau keadaan perang tarif seluler yang berlaku saat sekarang ini, sangat memudahkan konsumen untuk berkomunikasi. Namun, hendaknya lebih hati-hati dalam menggunakan produk elektronik ini.Takutnya, saking keasyikan menelpon akhirnya kita menderita gangguan pendengaran, hayo gimana? Makanya, kita sebagai konsumen harus tau juga positif dan negatifnya pengaruh tekhnologi canggih yang ada disela-sela kehidupan kita. So, Tanggap Tekhnologi and Be Carefull aja dech!! (shahid CCMD)
Vivi - Siswi
“Kalau larangan membawa Handphone di sekolah, setuju aja! Hal itu akan mengurangi tindak kriminalitas dalam pergaulan Remaja.”
"Jangan..! Mendingan pilih aku, gratis SMS dan bonus isi ulang"
"Ah..!nggak usah dech..! bagusan pilih aku aja, Nelpon kemana saja cuma Rp.1/menit, murah kan?"
"Jangan percaya dech..! aku lebih murah lagi. Nelpon murah kemana saja, gratis SMS, dan dapat bonus 3X lipat, Udah dech..!pilih aku saja.!!"
"Aaaaacccckkkkkkkkk....tidakk!!!" begitu ungkapan hati ketika melihat perkembangan sim card (kartu ponsel) yang terus menghujani kita dengan berbagai tawaran. Hal ini tentu berpengaruh dengan perkembangan kita, selaku konsumen.
Nah, kali ini kita bakal mendeteksi keberadaan Handphone, dikalangan remaja sekaligus mendeteksi pengaruh perang Sim Card ini di lingkungan sekolah.
Pertanyaannya, setuju nggak sih larangan membawa Handphone di sekolah? Dan apa pengaruh yang kamu rasakan sejak berlakunya perang Sim Card ini.
“Nggak banget dech..!” ungkap Wiska, siswi Usaha Jasa Pariwisata di SMKN 1 Pekanbaru. “Soalnya, Handphone itu sangat berguna sekali dalam kehidupan. Jadi, kalau kita-kita dilarang bawa Handphone ntar susah banget Mas, untuk berkomunikasi ama rekan-rekan dan keluarga di rumah” jelasnya. “Trus, kalau soal perang Sim Card, Wah.. asyik banget! Rasanya semakin murah aja biaya komunikasi, dan otomatis komunikasi dengan teman-teman jadi lebih mudah dech..!”tambah cewek berjilbab, penuh obsesi ini.
Lain halnya dengan cewek pemalu ini. Vivi, juga sekolah di SMKN 1 Pekanbaru ikut memberikan masukan. “Kalau larangan membawa Handphone di sekolah, setuju aja! Hal itu akan mengurangi tindak kriminalitas dalam pergaulan Remaja. Sah-sah aja kok!, kalau tentang pengaruh perang kartu seluler bagi aku sih, sangat berdampak buruk sekali. Apalagi bagi remaja. Banyak sekali kaum remaja yang menggunakan fasilitas murah ini untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Contohnya, sering gangguin orang, sering menelpon dan ditelpon orang yang nggak jelas. Seperti temen chatting. Jadi, walaupun murah, ntar kita bisa jadi murahan juga loh! Itu sih, menurut aku” ungkap Vivi menegaskan.
Dewi, masih Siswi SMKN 1 Pekanbaru juga ingin memberi masukan, “Ada baik dan ada buruknya juga larangan membawa Handphone di Sekolah. Baiknya, Komunikasi jadi lebih mudah dan flexible. Buruknya, palingan kalau lagi usil, Remaja itu sendiri sering melakukan hal-hal yang tidak senonoh, seperti mengkoleksi film-film bokep di Hpnya, trus diliatin ama temen-temennya, trus merekam fhoto-fhoto dan adegan yang tidak senonoh. Aku pribadi sih, setuju banget kalau larangan membawa Handphone di Sekolah itu diberlakukan”ungkap gadis manis, berjilbab ini.Nah, nggak ketinggalan Guru Akuntansi SMKN 1 Pekanbaru, Desfitriani. Akrab dipanggil dengan sebutan Buk Des ini juga ikut memberi masukan.”Sebenarnya, tekhnologi yang berkembang sekarang sangat mendukung perkembangan siswa. Seperti Internet, Handphone dan lain sebagainya. Terkadang siswa itu sendiri yang menggunakan fasilitas tersebut ke arah yang negatif. Misalnya, diberikan fasilitas Internet di Sekolah untuk meng-update informasi, namun mereka malah kebanyakan Chatting, dan Browsing situs yang tak menentu. Begitu juga dengan Handphone. Diberi Handphone oleh orangtua, malah dipergunakan untuk hal-hal yang negatif.. Jadi, untuk membatasi itu semua, sah-sah saja jika Sekolah membuat peraturan larangan membawa Handphone di Sekolah. Tujuannya kan baik. Untuk membatasi perilaku yang menyimpang di lingkungan sekolah. Kalau keadaan perang tarif seluler yang berlaku saat sekarang ini, sangat memudahkan konsumen untuk berkomunikasi. Namun, hendaknya lebih hati-hati dalam menggunakan produk elektronik ini.Takutnya, saking keasyikan menelpon akhirnya kita menderita gangguan pendengaran, hayo gimana? Makanya, kita sebagai konsumen harus tau juga positif dan negatifnya pengaruh tekhnologi canggih yang ada disela-sela kehidupan kita. So, Tanggap Tekhnologi and Be Carefull aja dech!! (shahid CCMD)
Dewi - Siswi>>>
“Baiknya, Komunikasi jadi lebih mudah dan flexible. Buruknya, palingan kalau lagi usil, Remaja itu sendiri sering melakukan hal-hal yang tidak senonoh.”
Vivi - Siswi
“Kalau larangan membawa Handphone di sekolah, setuju aja! Hal itu akan mengurangi tindak kriminalitas dalam pergaulan Remaja.”
Wiska - Siswi
“Hp itu bak kebutuhan pokok bagi kita. Anak SD aja udahpake Hp.Klo ketinggalan Hp aja, duuh.. ribetnya!”
“Hp itu bak kebutuhan pokok bagi kita. Anak SD aja udahpake Hp.Klo ketinggalan Hp aja, duuh.. ribetnya!”
Desfitriani – Guru
“Sebenarnya, tekhnologi yang berkembang sekarang sangat mendukung perkembangan siswa. Terkadang banyak siswa yang menggunakan fasilitas ini ke arah yang negatif.”
Comments
Post a Comment