Skip to main content

Be My Valentine


Cinta...cinta...cinta. Siapa yang nggak tahu dengan kata satu ini. Siapa yang bisa hidup tanpa satu kata ini. Dan ada lho, makhluk yang mau mengorbankan apa saja demi kata satu ini. Beneran!
Duh, romantis banget ya. Iyalah, soalnya, saat koran remaja ini hadir di hadapan kamu, kita-kita kan masih dalam suasana Valentine’s Day alias hari kasih sayang. Tepatnya, 14 Februari lalu, hari cinta ini dirayakan di seluruh dunia.
Gimana dengan kamu? Terlepas apakah kamu termasuk komunitas yang merayakan Valentine’s Day atau nggak, tapi bolehlah kita sedikit mengulas asal muasal Valentine. Ada banyak versi sih sebetulnya, tapi yang paling populer, asal muasal Valentine bermula dari zaman kerajaan Romawi. Menurut adat kerajaan kuno itu, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno, ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya ratu pernikahan.
Namun, ada juga yang menyebutkan, Valentine berasal dari nama seorang pendeta Romawi, Saint Valentine. Pendeta ini gemar menolong para muda-mudi Romawi yang saling jatuh cinta untuk menikah. Pendeta ini meninggal tepat hari keempatbelas pada 270 Masehi.
Entah mana yang benar, namun yang jelas, biarkan Valentine tetap menjadi hari kasih sayang. Namun bukan hanya dalam arti kasih sayang dengan lawan jenis. Cinta itu universal. Tentu masih banyak orang lain yang kita sayangi yang lebih berhak mendapat limpahan cinta kita. Orang tua, saudara, guru, sahabat, dan lainnya. Marilah menjadi generasi dengan hati penuh cinta!
Salam.

Comments