Meraup DOLLAR dari Internet
Rahmat DAlumnus UIN Suska
Menikmati dunia internet biasanya hanya dilakukan dengan malah menghabiskan uang dan waktu. Internet dengan segala variasinya dinilai tak lebih dari kegiatan membuang uang. Namun bagi yang jeli, tidak juga. Berinternet juga bisa menghasilkan uang.Beberapa orang yang membuka blog khusus diam-diam justru menikmati kucuran dolar dari luar negeri. Besarannya sangat tergantung pada keaktifan masing-masing blogger.Dulu, email adalah identitas yang cukup memadai dan maju bagi seseorang. Alamat email menjadi alamat alternatif bagi seseorang untuk berkiprah, dalam banyak hal. Kini, selain email, yang penting juga adalah blog, yang dapat menjadi pelengkap utamanya.Awalnya blog memang hanyalah catatan harian (jurnal) yang dipublikasikan di internet. Namun kini blog berkembang cukup signifikan dan bahkan ‘’di luar kendali’’ yang menakjubkan. Ia dapat menjelma menjadi kekuatan baru dalam mengundang pundi-pundi dolar.Salah satu yang dikenal dalam ‘’mesin pencari uang’’ pada blog adalah Google. Selain Google dengan programnya Adsense, ternyata ada lagi mesin pencari uang bisa diterapkan di dunia maya. Namanya bisa Adbrite, text-link-ads, Amazon Affiliates, dan lainnya. Masing-masing program penyedia dolar tersebut dijelaskan secara sederhana dan buku ini memandunya secara lengkap, langkah demi langkah.Sama seperti Google Adsense, tiga mesin peraup dolar lainnya yang dirangkum dalam buku ini menjanjikan aliran dolar dari iklan. Bila ada yang mengklik suatu iklan dari blog yang dimuat, maka dolar akan mulai mengalir. Buku ini mengarahkan petunjuknya ke arah sana.***
Oleh: Muhammad Amin
Tak ada manusia yang dapat mengetahui kapan, di mana dan dengan cara bagaimana ia meninggal. Pun, dengan mantan PM Pakistan Benazir Bhutto. Kendati tak mengetahui seperti apa nasibnya, suatu ketika, namun Benazir sudah membaca tanda kematiannya.Hanya beberapa hari sebelum bom itu meledak, yang kemudian membunuh Benazir, ia sempat berujar,’’kalau saya terbunuh, Presiden Pakistan Perves Musharraf adalah orang yang harus disalahkan...’’Kisah tragis itu akhirnya memang terjadi. Mantan PM Pakistan yang baru saja memulai kembali aktivitas politiknya itu harus mengakhiri hidup secara mengenaskan. Massanya yang menyemut di Liaquat Bagh Park, Rawalpindi menjadi saksi penembakan di leher dan dada perempuan tangguh ini. Mereka juga menjadi saksi ledakan bom yang dahsyat, Kamis 27 Desember 2007 itu.Takdir Benazir tampaknya sama dengan mendiang ayahnya Zulfikar Ali Bhutto. Pemimpin militer Jenderal Pervez Musharraf tentu dituding sebagai penanggung jawab kematian Benazir. Namun ia membantah. ‘’Serangan itu dilakukan kaum teroris,’’ sebut Pervez.Bantahan Pervez boleh saja keluar. Namun kenyataan bahwa kecamuk dan panasnya situasi politik dalam negerinya tak dapat terbantahkan. Tentu saja kematian Benazir membuat gempar Pakistan dan seluruh dunia. Kematian Benazir menambah deret panjang terbunuhnya mantan kepala pemerintahan dunia, yang tentu menyulut kontroversi.Selain Benazir, terdapat beberapa pemimpin dunia yang meninggal secara tragis, yang dilakukan lawan politiknya. Pada 29 September 1956, diktator Nikaragua Anastasio Somoza tewas ditembak sosok misterius. Pada 22 November 1963, Presiden Amerika Serikat John F Kennedy terbunuh dalam kunjungannya ke Dallas, Texas. Perdana Menteri Pakistan Zulfikar Ali Bhutto dihukum gantung oleh pemimpin militer Jenderal Zia ul-Haq, 4 April 1979.Beberapa pemimpin lain yang tewas mengenaskan antara lain Presiden Mesir Anwar Sadat tahun 1981, PM India Indira Gandhi tahun 1984, PM Pakistan Zia ul Haq tahun 1988, dan PM India Rajiv Gandhi tahun 1991. Situasi politik di Pakistan memang panas, nyaris seperti tetangganya India yang juga bergelimang darah. Benazir sendiri adalah korban berikutnya dari panasnya situasi politik Pakistan setelah ayah dan adiknya, Shahnawaz Bhutto yang juga tewas secara misterius. Benazir adalah sosok kontroversial. Dia disukai sekaligus dibenci. Satu yang pasti, dinasti Benazir menginginkan politik Pakistan dikuasai oleh sipil. Sebab, Pakistan selama ini memang identik dengan bergantinya profil militer. Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir dikudeta rezim militer Zia ul Haq, yang bahkan menggantungnya. Sebelum era Musharraf sekarang, Pakistan sempat diperintah rezim sipil yakni, Benazir dan Nawaz Syarif. Namun kemudian kembali berganti ke rezim militer di bawah Pervez. Benazir Bhutto lahir di Karachi 21 Juni 1953. Ia dikenal sebagai perempuan pertama Pakistan yang menjadi kepala pemerintahan. Ia terpilih dua kali memimpin Pakistan sebagai perdana menteri yakni periode 1988-1990 dan 1993-1996. Benazir muncul sebagai tokoh perempuan muda yang glamour dalam kehidupan. Namun dalam politik, dia dikenal keras dan tak kenal takut. Sifat itu diwariskan dari ayahnya yang juga keras.Kekerasan hatinya mulai tampak ketika ayahnya Zulfikar Ali Bhutto ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan oleh Jenderal Zia ul Haq. Ia sangat terpukul ketika menemukan kenyataan ayahnya kemudian dihukum gantung. Oleh sebab itulah Benazir sangat dendam pada militer dan bertekad menjadi pemimpin sipil di Pakistan.Benazir lulus dari Universitas Harvard tahun 1973 dan Oxford AS tahun 1977. Dia juga menjadi pemimpin kelompok elit universitas bernama Oxford Union. Dari sanalah kemudian popularitasnya dikenal publik dunia. Usai ayahnya Ali Bhutto dieksekusi rezim Zia ul Haq, Benazir mengalami nasib yang menyakitkan juga. Dia dikucilkan dan dipenjara. Selain diasingkan, Benazir juga sempat mengalami tahanan rumah pada 1979-1984.Pada tahun 1988, Presiden Zia ul Haq tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Akibatnya, terjadi kekosongan kekuasaan. Saat itulah popularitas Benazir berkibar dan dalam pemilu, mayoritas rakyat memilihnya. Awalnya dia menjadi harapan. Namun kehidupan glamour dan dugaan korupsi kemudian menyelimutinya hingga karier politiknya hancur.Buku ini memaparkan dengan lugas bagaimana kisah kehidupan Benazir, dari awal hingga kematian menjemputnya. Ada benang merah yang dapat ditarik dari kisah Benazir dan dinasti Bhutto lainnya. Buku ini menyampaikan itu dengan cerdas.***
Tak ada manusia yang dapat mengetahui kapan, di mana dan dengan cara bagaimana ia meninggal. Pun, dengan mantan PM Pakistan Benazir Bhutto. Kendati tak mengetahui seperti apa nasibnya, suatu ketika, namun Benazir sudah membaca tanda kematiannya.Hanya beberapa hari sebelum bom itu meledak, yang kemudian membunuh Benazir, ia sempat berujar,’’kalau saya terbunuh, Presiden Pakistan Perves Musharraf adalah orang yang harus disalahkan...’’Kisah tragis itu akhirnya memang terjadi. Mantan PM Pakistan yang baru saja memulai kembali aktivitas politiknya itu harus mengakhiri hidup secara mengenaskan. Massanya yang menyemut di Liaquat Bagh Park, Rawalpindi menjadi saksi penembakan di leher dan dada perempuan tangguh ini. Mereka juga menjadi saksi ledakan bom yang dahsyat, Kamis 27 Desember 2007 itu.Takdir Benazir tampaknya sama dengan mendiang ayahnya Zulfikar Ali Bhutto. Pemimpin militer Jenderal Pervez Musharraf tentu dituding sebagai penanggung jawab kematian Benazir. Namun ia membantah. ‘’Serangan itu dilakukan kaum teroris,’’ sebut Pervez.Bantahan Pervez boleh saja keluar. Namun kenyataan bahwa kecamuk dan panasnya situasi politik dalam negerinya tak dapat terbantahkan. Tentu saja kematian Benazir membuat gempar Pakistan dan seluruh dunia. Kematian Benazir menambah deret panjang terbunuhnya mantan kepala pemerintahan dunia, yang tentu menyulut kontroversi.Selain Benazir, terdapat beberapa pemimpin dunia yang meninggal secara tragis, yang dilakukan lawan politiknya. Pada 29 September 1956, diktator Nikaragua Anastasio Somoza tewas ditembak sosok misterius. Pada 22 November 1963, Presiden Amerika Serikat John F Kennedy terbunuh dalam kunjungannya ke Dallas, Texas. Perdana Menteri Pakistan Zulfikar Ali Bhutto dihukum gantung oleh pemimpin militer Jenderal Zia ul-Haq, 4 April 1979.Beberapa pemimpin lain yang tewas mengenaskan antara lain Presiden Mesir Anwar Sadat tahun 1981, PM India Indira Gandhi tahun 1984, PM Pakistan Zia ul Haq tahun 1988, dan PM India Rajiv Gandhi tahun 1991. Situasi politik di Pakistan memang panas, nyaris seperti tetangganya India yang juga bergelimang darah. Benazir sendiri adalah korban berikutnya dari panasnya situasi politik Pakistan setelah ayah dan adiknya, Shahnawaz Bhutto yang juga tewas secara misterius. Benazir adalah sosok kontroversial. Dia disukai sekaligus dibenci. Satu yang pasti, dinasti Benazir menginginkan politik Pakistan dikuasai oleh sipil. Sebab, Pakistan selama ini memang identik dengan bergantinya profil militer. Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir dikudeta rezim militer Zia ul Haq, yang bahkan menggantungnya. Sebelum era Musharraf sekarang, Pakistan sempat diperintah rezim sipil yakni, Benazir dan Nawaz Syarif. Namun kemudian kembali berganti ke rezim militer di bawah Pervez. Benazir Bhutto lahir di Karachi 21 Juni 1953. Ia dikenal sebagai perempuan pertama Pakistan yang menjadi kepala pemerintahan. Ia terpilih dua kali memimpin Pakistan sebagai perdana menteri yakni periode 1988-1990 dan 1993-1996. Benazir muncul sebagai tokoh perempuan muda yang glamour dalam kehidupan. Namun dalam politik, dia dikenal keras dan tak kenal takut. Sifat itu diwariskan dari ayahnya yang juga keras.Kekerasan hatinya mulai tampak ketika ayahnya Zulfikar Ali Bhutto ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan oleh Jenderal Zia ul Haq. Ia sangat terpukul ketika menemukan kenyataan ayahnya kemudian dihukum gantung. Oleh sebab itulah Benazir sangat dendam pada militer dan bertekad menjadi pemimpin sipil di Pakistan.Benazir lulus dari Universitas Harvard tahun 1973 dan Oxford AS tahun 1977. Dia juga menjadi pemimpin kelompok elit universitas bernama Oxford Union. Dari sanalah kemudian popularitasnya dikenal publik dunia. Usai ayahnya Ali Bhutto dieksekusi rezim Zia ul Haq, Benazir mengalami nasib yang menyakitkan juga. Dia dikucilkan dan dipenjara. Selain diasingkan, Benazir juga sempat mengalami tahanan rumah pada 1979-1984.Pada tahun 1988, Presiden Zia ul Haq tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Akibatnya, terjadi kekosongan kekuasaan. Saat itulah popularitas Benazir berkibar dan dalam pemilu, mayoritas rakyat memilihnya. Awalnya dia menjadi harapan. Namun kehidupan glamour dan dugaan korupsi kemudian menyelimutinya hingga karier politiknya hancur.Buku ini memaparkan dengan lugas bagaimana kisah kehidupan Benazir, dari awal hingga kematian menjemputnya. Ada benang merah yang dapat ditarik dari kisah Benazir dan dinasti Bhutto lainnya. Buku ini menyampaikan itu dengan cerdas.***
Comments
Post a Comment