Laporan Fedli Azis, Pekanbaru fedli-azis@riaupos.co.id
HARI pertama Honda DetEksi Bastketball League (DBL) di Hall A Sports Center Rumbai diwarnai dengan pertandingan seru yang menegangkan. Partai pembuka adalah SMA Plus Riau versus SMAN 4 Pekanbaru. Kedua tim masuk lapangan dengan cara yang seru. Dibuka langsung oleh Commisioner DBL Azrul Ananda dengan meminta para penonton berdiri untuk menyanyikan Indonesia bersama-sama.Karena bermain di partai pembuka pemain-pemain SMA Plus dan SMAN 4 Pekanbaru terlihat tegang. Namun perlahan-lahan mereka mampu menguasai lapangan dengan baik.
Sehingga lama kelamaan permainan berjalan menarik dan pertandingan harus dilewati melalui overtime. SMA Plus pun membuktikan bahwa mereka bukan sekadar sekolah unggulan tapi juga bisa main basket dengan mengalahkan SMAN 4 26-22.Di kuarter pertama, Plus unggul satu angka dari dari SMA 4 Pekanbaru, 8-7. Sedang di kuarter kedua, anak-anak SMA 4 justru berbalik unggul dengan skor 13-12 dan terus memimpin hingga kuarter ketiga 16-21. Kuarter keempat, duel kedua tim berakhir imbang 21-21. Di masa overtime, Plus berhasil mengungguli pertandingan dengan skor 26-22.‘’Bermain di partai pembukaan begitu menegangkan. Namun akhirnya kami mampu mengatasi keadaan dan mampu menundukkan SMAN 4.
Ini merupakan langkah yang bagus bagi kami untuk menatap pertandingan berikutnya,’’ ujar kapten Plus Ade Wiranata kepada Riau Pos, usai pertandingan. Sementara itu, di kubu SMA 4, usai pertandingan tampak suasana menyedihkan. Wido Sulviawati selaku manager SMA 4, tertunduk lesu di sudut ruangan. Dia terisak-isak, tak mampu menahan kecewa. Padahal menurutnya timnya bisa menang. Dasar dewi fortuna yang tidak memihak. Namun Wido berusaha tegar dan kini dia menyandarkan harapan pada tim putri.
‘’Anak-anak sudah berusaha maksimal tapi nasib tidak memihak pada kami dan lawan lebih beruntung kali ini,’’ katanya dalam senyum getir. Di partai kedua, laga SMAN 3 Pekanbaru versus SMAN 7 Pekanbaru juga tak kalah mengangkan. Pasalnya selisih perolehan angka dari kuarter ke kuarter cukup tipis. Walaupun harus diakui, di kuarter pertama sulit bagi kedua tim untuk memasukkan bola ke dalam keranjang.
Kuarter itu hanya berakhir dengan skor 2-5 untuk SMAN 7. Di kuarter kedua, anak-anak SMAN 3 yang dimotori bintangnya Rahmat Febriansyah mampu menyamakan skor 13-13. Bahkan di kuarter ketiga, anak-anak Smantig —julukan SMAN 3— kian percaya diri dan berhasil unggul dengan skor 18-15. Bayangkan saja, bintang lapangan SMAN 3 Rahmat Febriansyah berhasil membukukan 13 poin hingga kuarter itu berakhir. Di akhir laganya, Rahmat menambah satu poin lagi dan membukukan 14 poin.
Sedang rekan-rekannya membukukan enam poin. Duel berakhir dengan kemenangan di kubu Smantig dengan skor 20-17.‘’Kami berusaha keras dari awal hingga akhir untuk bermain lebih tenang dan hasilnya, kami dapatkan juga kemenangan itu,’’ kata Rahmat dengan senyum kemenangan. Untuk partai ketiga, diselingi dengan duel tim putri antar SMA Kalam Kudus v SMA 1. Satu-satunya duel tim putri di hari pertama itu dimenangkan SMA Kalam Kudus dengan skor 26-14.(ted)
HARI pertama Honda DetEksi Bastketball League (DBL) di Hall A Sports Center Rumbai diwarnai dengan pertandingan seru yang menegangkan. Partai pembuka adalah SMA Plus Riau versus SMAN 4 Pekanbaru. Kedua tim masuk lapangan dengan cara yang seru. Dibuka langsung oleh Commisioner DBL Azrul Ananda dengan meminta para penonton berdiri untuk menyanyikan Indonesia bersama-sama.Karena bermain di partai pembuka pemain-pemain SMA Plus dan SMAN 4 Pekanbaru terlihat tegang. Namun perlahan-lahan mereka mampu menguasai lapangan dengan baik.
Sehingga lama kelamaan permainan berjalan menarik dan pertandingan harus dilewati melalui overtime. SMA Plus pun membuktikan bahwa mereka bukan sekadar sekolah unggulan tapi juga bisa main basket dengan mengalahkan SMAN 4 26-22.Di kuarter pertama, Plus unggul satu angka dari dari SMA 4 Pekanbaru, 8-7. Sedang di kuarter kedua, anak-anak SMA 4 justru berbalik unggul dengan skor 13-12 dan terus memimpin hingga kuarter ketiga 16-21. Kuarter keempat, duel kedua tim berakhir imbang 21-21. Di masa overtime, Plus berhasil mengungguli pertandingan dengan skor 26-22.‘’Bermain di partai pembukaan begitu menegangkan. Namun akhirnya kami mampu mengatasi keadaan dan mampu menundukkan SMAN 4.
Ini merupakan langkah yang bagus bagi kami untuk menatap pertandingan berikutnya,’’ ujar kapten Plus Ade Wiranata kepada Riau Pos, usai pertandingan. Sementara itu, di kubu SMA 4, usai pertandingan tampak suasana menyedihkan. Wido Sulviawati selaku manager SMA 4, tertunduk lesu di sudut ruangan. Dia terisak-isak, tak mampu menahan kecewa. Padahal menurutnya timnya bisa menang. Dasar dewi fortuna yang tidak memihak. Namun Wido berusaha tegar dan kini dia menyandarkan harapan pada tim putri.
‘’Anak-anak sudah berusaha maksimal tapi nasib tidak memihak pada kami dan lawan lebih beruntung kali ini,’’ katanya dalam senyum getir. Di partai kedua, laga SMAN 3 Pekanbaru versus SMAN 7 Pekanbaru juga tak kalah mengangkan. Pasalnya selisih perolehan angka dari kuarter ke kuarter cukup tipis. Walaupun harus diakui, di kuarter pertama sulit bagi kedua tim untuk memasukkan bola ke dalam keranjang.
Kuarter itu hanya berakhir dengan skor 2-5 untuk SMAN 7. Di kuarter kedua, anak-anak SMAN 3 yang dimotori bintangnya Rahmat Febriansyah mampu menyamakan skor 13-13. Bahkan di kuarter ketiga, anak-anak Smantig —julukan SMAN 3— kian percaya diri dan berhasil unggul dengan skor 18-15. Bayangkan saja, bintang lapangan SMAN 3 Rahmat Febriansyah berhasil membukukan 13 poin hingga kuarter itu berakhir. Di akhir laganya, Rahmat menambah satu poin lagi dan membukukan 14 poin.
Sedang rekan-rekannya membukukan enam poin. Duel berakhir dengan kemenangan di kubu Smantig dengan skor 20-17.‘’Kami berusaha keras dari awal hingga akhir untuk bermain lebih tenang dan hasilnya, kami dapatkan juga kemenangan itu,’’ kata Rahmat dengan senyum kemenangan. Untuk partai ketiga, diselingi dengan duel tim putri antar SMA Kalam Kudus v SMA 1. Satu-satunya duel tim putri di hari pertama itu dimenangkan SMA Kalam Kudus dengan skor 26-14.(ted)
sebagai alumni smu plus jadi ikutan bangga nih.. :D
ReplyDelete