Buat kamu yang suka berhalo-halo ria, pasti deh sekarang lagi pada pusing. Hari gini, para operator seluler berlomba-lomba meluncurkan promo buat menarik pelanggan. Dari nelpon murah banget, sampai SMS gratis. Mau SMS sampai jempol bengkak atau telpon sampai manyun, silakan saja. Pusing kan?
Fenomena ini sangat lengket hubungannya dengan tingkah provider yang sekarang lagi semangat-semangatnya berperang tarif, mulai dari tarif SMS hingga telepon. Awalnya sih perang tarif yang dilakukan masih wajar-wajar saja. Tapi lama kelamaan makin kurang sehat. Bayangin aja, tarif yang dulunya dipasang antara seratus sampe lima puluh rupiah per detiknya, sekarang sudah menembus angka di belakang koma seperti 0,5 atau 0,1, bahkan ada yang lebih gila, sampai belasan nol di belakang koma. Emang itu angka yang ajaib, tapi kamu harus percaya lho, kalo nggak mau punya pacar monyet atau kambing, hehehe...
Buntut-buntutnya, kita-kita kan jadi harus gonta-ganti nomor hape kalo mau mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari perang tarif murah ini. Hari ini pake kartu yang ini, eh besok ada lagi kartu yang tarifnya lebih murah. Besoknya lagi, ada lagi yang murah banget. Sepuasnya cuma 600 perak. Gimana nggak ngiler tuh!
Jadinya, jangan heran kalo banyak remaja Pekanbaru yang memiliki dua bahkan lebih kartu SIM. Tujuannya, ya itu tadi, pengen nelpon murah sampe puas. Tapi ada juga yang punya alasan laen, dari yang cuma buat iseng ngerjain orang, buat dijadikan koleksi, alternatif pulsa, sampai buat manfaatin layanan masing-masing kartu. Rata-rata dari total 238 responden yang kita tanyain lewat polling, 89 persen mempunyai dua atau lebih kartu SIM. Dan hanya 11 persennya yang tetap setia ‘monogami’ dengan kartunya.
Dan di antara mereka yang mempunyai lebih dari satu kartu SIM, ada 103 orang yang memiliki lebih dari tiga buah kartu. Bahkan ada yang mengaku punya lima buah kartu! ck... ck... ck...
Saat Xpresi menanyakan berapa banyak sobeX (sobat Xpresi, Red) gonta-ganti kartu dalam sebulan, jawabannya pun beragam. Dari yang cuma dua kali, tiga kali, sampai enam kali ganti kartu.
Tapi masalahnya, miringnya tarif nggak semiring kualitas layanan dan jaringan yang diberikan. Ada yang ngasih tarif nol koma, tapi waktu melakukan panggilan nyambungnya ke orang lain. Atau, lagi asyik-asyiknya ngobrol, malah terputus tiba-tiba. Ngeselin banget nggak tuh?
Menguntungkan atau Jebakan?
Nggak bisa dipungkiri, alasan paling utama memiliki kartu SIM lebih dari satu adalah untuk mendapatkan untung dari promo yang disediakan. Yang satu memang sudah kartu pilihan, dan yang lainnya cuma buat sementara saat promo saja.
Tapi, perlu kamu ketahui juga, kalau semua promo yang ditayangkan di media-media belum tentu mendatangkan untung buat kita.
Banyak dari provider mengiklankan promo tanpa mencantumkan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam masa promo. Kadang ada juga sih pemberitahuannya, tapi dicetak paling keciiilll (semut aja kalah deh) di sudut bawah iklan!
Banyak pelanggan, khususnya dari kalangan remaja seperti kita, dikecewakan. "Emang sih murah, tapi jaringannya payah banget. Mau nelpon temen eh malah nyambung ke bapak-bapak lagi.
Kalaupun nyambung, baru lima atau tujuh menit nelpon, tiba-tiba putus sendiri, mesti ulang lagi dan kepotong dua ribu lagi deh!" ungkap salah satu siswa SMA negeri di Pekanbaru.
Lain lagi kejadiannya dengan Suci. Dia sempat stres karena bingung mau pilih kartu yang mana. Dan dia nekat beli satu kartu dari setiap provider, dan bukannya untung, malah kebablasan! Dia jadi bingung mikirin ngisi ulangnya dan bingung mau pake yang mana dulu, karena dia cuma punya handphone satu!
Hmmm... gimana menurut kamu? Apakah kamu termasuk kelompok ‘poligami’ kartu SIM atau tetap setia dengan satu kartu? Itu sih pilihan kamu. Boleh-boleh aja punya kartu SIM lebih, dan menikmati keuntungan promo, tapi kamu juga mesti hati-hati dan perlu strategi biar nggak seperti pepatah "mau untung malah jadi buntung!"
Layanan Favorit
Banyak layanan seluler yang menawarkan layanan murah saat masa promo. Mulai dari telpon murah, SMS murah, sampai video call murah, semuanya untuk menarik perhatian konsumen khususnya kalangan muda seperti kita.
Tim Xpresi juga melakukan survei tentang layanan apa sih yang menjadi favorit remaja Pekanbaru.
Ternyata, dari 238 responden, lebih dari setengahnya (54 persen) memilih SMS sebagai layanan favorit dalam berkomunikasi seluler, mengalahkan layanan telepon yang ada di urutan kedua (40 persen).
Comments
Post a Comment