Skip to main content

PKLH Ciri Khas SMPN 8

Pendidikan Kepedulian Lingkungan Hidup (PKLH) di SMPN 8 Pekanbaru menjadi program baru di awal tahun ajaran 2008-2009. PKLH dikelompokan sebagai pelajaran muatan lokal untuk tahun ajaran sekarang. Materi PKLH tidak terlepas dari cara-cara untuk peduli terhadap lingkungan hidup.
Menurut keterangan Yulismar yang merupakan guru Bahasa Indonesia sekaligus merangkap sebagai koordinator PKLH, awalnya program disebut penghijauan sekolah dan praktiknya sudah dilaksanakan sejak Dra Desmi Erwinda menjabat sebagai Kapala Sekolah SMPN 8 Pekanbaru pada bulan lalu.

Yulismar juga mengatakan, sistemnya satu pohon satu penanggung jawab tujuannya agar pohon yang ditanam dapat diawasi dan harus hidup. Bagi pihak yang ditunjuk, namanya akan digantungkan di masing-masing pohon.

Dikatakannya, jika pohon atau tanaman tersebut mati maka individu yang yang telah ada namanya di pohon tersebut wajib untuk bertanggung jawab. Namun sejauh ini program ini berjalan dengan lancar, belum ada ditemukan pohon atau tanaman yang mati. Ide dari program ini muncul karena keterbatasan petugas sekolah untuk merawat tanaman yang ada dan program ini bertujuan untuk belajar bertanggung jawab akan sesuatu yang ditugaskan.

Pembagian tanggung jawab untuk siswa dibagi perkelas namun tanggung jawab itu bukan diberi kepada siswa saja tetapi guru, tata usaha dan termasuk kepala sekolah SMPN 8 Pekanbaru. Semua disertakan merawat satu tanaman.

Agar program tersebut sukses, pihak sekolah telah mensosialisasikan program tersebut kepada siswa baru di SMPN 8 Pekanbaru dalam kegiatan MOS sepekan yang lalu. Dalam kesempatan itu, sekolah menyarankan kepada siswa baru untuk membawa tanaman.

Siswa baru sudah kita sarankan untuk membawa tanaman, lebih spesifiknya kami menyarankan untuk membawa tanaman Sesi vera,’’ tutur Yulismar sambil menambahkan tanaman tersebut banyak manfaatnya.

Harapan kedepan dikatakan Yulismar, selain siswa dapat melestarikan lingkungan dan dari situ dapat mengambil manfaatnya. Sekaligus akan dipelajari pula bagaimana cara membuat pupuk organik, sehingga semua berjalan serba alamiah. SehinggaPKLH benar-benar berhasil dan menjadi ciri khas SMPN 8.(Wido, Mahasiwi Unri)

Comments