Skip to main content

Berbinarlah Negeriku!

Dentingan nada Blumenlied berkumandang di Bandar Serai Hall Pekanbaru. Lagu Belanda yang mengisahkan tentang flower song (lagu tentang bunga) berirama riang dengan permainan tempo yang apik itu seakan membius ratusan penonton. Sang pianis, Siti Fahrani Pranadewi, pun larut dalam nada-nada indah. Jemarinya menghentak-hentak di atas tuts. ”Piano adalah jiwaku,” kata Rani.

Penampilan solonya dalam Konser Orkestra Anak memeriahkan Hari Anak Nasional, 25 Juli lalu yang menakjubkan membuat Rani banjir pujian. Eitt, jangan dikira Rani adalah seorang pianis profesional. Dia adalah siswa kelas 6 SDN 003 Cintaraja Sail, Pekanbaru.
Umurnya baru 11 tahun. Namun kalo udah konser, penampilannya bak pianis dewasa. Dalam konser anak yang fenomenal itu misalnya, Rani tampak cantik sekali mengenakan gaun longdress model halter neck warna putih nan menjuntai.
Kamis (14/8) lalu, Xpresi janji ketemuan dengan gadis manis pengoleksi puluhan piala dan penghargaan yang suka ceplas ceplos ini. Ini nih obrolannya:

Udah lama main piano?
Udah sejak kelas satu SD. Tapi waktu kelas dua sempat stop dulu. Jadi udah sekitar empat tahunan.

Tapi prestasi kamu udah banyak banget ya? Apa yang kamu lakukan sampe punya banyak prestasi?
Aku latihan tiap hari. Ya latihan sendiri, kadang sama mama (mamanya, Fanny Soufina Amd Sn adalah guru piano sekaligus pemilik sekolah musik Mutiara, red). Mama tuh orang tua sekaligus guruku, Oh ya, aku juga berguru dengan tanteku juga, Lusy ingga Sari. Pokoknya enak deh, bisa belajar gratis hehehe…

Latihannya biasanya sampe berapa jam?
Biasanya satu jam. Kan paginya aku juga harus sekolah. Di kelas, aku ranking 8 lho…

Saat tampil solo di konser anak, kenapa kamu memilih lagu Blumenlied?
Soalnya aku suka lagu itu. Blumenlied itu tingkat kesulitannya lumayan tinggi, jadi menantang banget. Tapi lagu yang paling aku suka sih judulnya Honky Tonky, soalnya iramanya riang banget, bikin kita seneng.

Dari berbagai kompetisi yang kamu ikuti, mana yang paling berkesan?
Semuanya berkesan kok. Tapi aku masih penasaran pengen ikut Indonesia Open Competition. Ini kompetisi bergengsi. Tahun lalu aku sudah ikut sih, dan dapat juara harapan. Tahun ini aku pengen ikut lagi. Doakan ya.

Pelajaran apa yang paling kamu benci?
Matematika. Soalnya capek hitung-hitungan. Bikin pusing. (Rani cemberut saat mengatakan ini)

Kalo yang paling kamu senangi?
Sejarah. Soalnya aku suka membaca kisah-kisah perjuangan pahlawan kita dulu. Mereka itu gagah dan berani. Kisahnya sangat unik dan heroik. Kalo membaca kisah kepahlawanan mereka, aku jadi berpikir, betapa beruntungnya aku bisa lahir di zaman yang udah merdeka kayak sekarang. Kalo nggak berkarya, rasanya rugi banget.

Pahlawan yang paling kamu kagumi?
Pangeran Diponegoro. Beliau itu gagah dan berani.

Boleh tahu cita-cita kamu?
Aku pengen jadi pianis professional. Aku pengen bisa mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. Sekarang sih aku emang masih belum apa-apa. Tapi aku ingin latihan terus biar suatu ketika bisa ikut kompetisi di luar negeri. Oh ya, aku juga pengen jadi guru piano seperti mama. Aku seneng kalo bisa mengajari orang lain bermain piano.

Apa yang ingin kamu sampaikan kepada temen-temen kamu?
(Berpikir sejenak). Aku cuma pengen bilang, berkaryalah selagi kita punya kesempatan. Dan nggak ada kata terlambat untuk belajar. Kaoo bukan kita yang bisa membuat nama bangsa kita terkenal dan kian berbinar, siapa lagi? (indriaty susanto)

Comments