Gema Anti Korupsi terdengar di mana-mana. Di Pekanbaru, Pak Wali Kota Herman Abdullah dan Pak Kajati H Suroso meresmikan Kantin Jujur di SMPN 8 dan SMAN 4. Di Bengkalis, Pak Kajari Ersyiwo Zamairu juga meresmikan Kantin Jujur di SMAN 01 Bengkalis. Peresmiannya dilaksanakan tepat pada 9 Desember 2008 lalu, Hari Anti Korupsi sedunia.
Kantin Jujur adalah sebuah kantin yang dibuat untuk melatih kejujuran siapapun yang belanja di sana. Jadi, setiap pembeli, bisa mengambil sendiri barang yang dijual di kantin itu. Lalu membayar sendiri di tempat yang disediakan.
Berbagai produk disediakan di sana. Ada minuman, makanan seperti snack, hingga keperluan lainnya seperti tisu dan pena. Di sinilah para pembeli, yang artinya para pelajar, diuji kejujurannya untuk membayar sendiri barang belanjaannya.
Yup, pasti kamu sendiri udah tahu kalo berlaku jujur itu nggak mudah. Apalagi jujur dengan diri sendiri. Banyak dari kita yang nggak sadar kalo seringkali, dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah menjadi koruptor. Meski dalam skala kecil-kecilan.
”Iya, aku pernah minta uang Rp50 ribu kepada ortu. Aku bilang untuk beli buku.
Padahal, harga buku itu hanya Rp23 ribu. Sisanya aku jajanin,” begitulah pengakuan Sandra, seorang siswa SMAN 2 di Pekanbaru yang menjadi responden Deteksi.
Dia bilang, hal itu sudah beberapa kali dilakukannya. Pernah karena pengen banget membeli sepasang sepatu warna pink keren di mal, dia berbohong kepada sang mama.
”Aku bilang, perlu uang untuk sumbangan di sekolah. Padahal uang itu aku beliin sepatu idamanku itu,” ceritanya lagi.
Menyesalkah dia? Sandra mengaku sangat menyesal. Tapi dia bilang, rasa penyesalan itu seringnya datang telat.
”Soal sepatu itu, aku menyesal banget. Karena seminggu setelah itu, mama sangat memerlukan uang untuk mengobati adikku yang sakit. Aku jadi menyesal banget dan berjanji tak akan mengulanginya lagi,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Apa yang dialami Sandra mungkin juga dialami banyak dari kita. Ya, terkadang kejujuran memang mahal harganya. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk mulai mencoba berlaku jujur dengan siapa saja, di mana saja, dan dalam kondisi apapun bukan?(dri)
Kantin Jujur yang didirikan Kejaksaan Negeri Bengkalis di SMAN 1 Bengkalis ini unik lho. Meski pun barang yang tersedia cukup lengkap, tapi kalo berbelanja ke sana, jangan harap kita akan dilayani seperti berbelanja di kantin-kantin lainnya.
Ketika masuk ke dalam kantin ini, sudah tersedia berbagai macam makanan ringan dan peralatan tulis. Tapi kantin ini tidak ada yang menjaga. Tidak ada pula kasir.
Semua dilakukan oleh pembeli: membeli, membayar, dan mengambil sendiri uang kembalian.
Menurut Kepala Kejari Bengkalis, Pak Ersyiwo Zaimaru, di sini para pelajar diuji untuk jujur membayar sendiri sesuai barang yang dibeli.Tingkat kejujuran ini akan ketahuan pada akhir bulan.
Untuk tahap ini, modal awalnya Rp1 juta. Setiap bulan akan diperiksa, jika uang yang kembali tidak sampai Rp1 juta, maka bisa diprediksikan tidak seluruh pelajar di sekolah itu jujur. Tapi sebaliknya, kalau jumlah uang yang masuk melebihi modal, maka pelajar SMAN 1 Bengkalis 100 persen jujur.
Siswa-siswi SMAN 1 Bengkalis menyambut hangat adanya Kantin Jujur ini. Menurut Pak M Nur, Wakil Kepala SMAN 1 Bengkalis, inilah saatnya siswa-siswa mengutamakan kejujuran.
”Makanya kami dari pihak sekolah menantang para siswa SMAN 1 Bengkalis mulai saat ini menunjukkan kejujuran masing-masing. Keberadaan Kantin Kejujuran ini merupakan taruhan atas nama baik SMAN 1 Bengkalis,” katanya. (Dwitika Murvi, SMAN 01 Bengkalis kls X.5)
Kantin Jujur adalah sebuah kantin yang dibuat untuk melatih kejujuran siapapun yang belanja di sana. Jadi, setiap pembeli, bisa mengambil sendiri barang yang dijual di kantin itu. Lalu membayar sendiri di tempat yang disediakan.
Berbagai produk disediakan di sana. Ada minuman, makanan seperti snack, hingga keperluan lainnya seperti tisu dan pena. Di sinilah para pembeli, yang artinya para pelajar, diuji kejujurannya untuk membayar sendiri barang belanjaannya.
Yup, pasti kamu sendiri udah tahu kalo berlaku jujur itu nggak mudah. Apalagi jujur dengan diri sendiri. Banyak dari kita yang nggak sadar kalo seringkali, dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah menjadi koruptor. Meski dalam skala kecil-kecilan.
”Iya, aku pernah minta uang Rp50 ribu kepada ortu. Aku bilang untuk beli buku.
Padahal, harga buku itu hanya Rp23 ribu. Sisanya aku jajanin,” begitulah pengakuan Sandra, seorang siswa SMAN 2 di Pekanbaru yang menjadi responden Deteksi.
Dia bilang, hal itu sudah beberapa kali dilakukannya. Pernah karena pengen banget membeli sepasang sepatu warna pink keren di mal, dia berbohong kepada sang mama.
”Aku bilang, perlu uang untuk sumbangan di sekolah. Padahal uang itu aku beliin sepatu idamanku itu,” ceritanya lagi.
Menyesalkah dia? Sandra mengaku sangat menyesal. Tapi dia bilang, rasa penyesalan itu seringnya datang telat.
”Soal sepatu itu, aku menyesal banget. Karena seminggu setelah itu, mama sangat memerlukan uang untuk mengobati adikku yang sakit. Aku jadi menyesal banget dan berjanji tak akan mengulanginya lagi,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Apa yang dialami Sandra mungkin juga dialami banyak dari kita. Ya, terkadang kejujuran memang mahal harganya. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk mulai mencoba berlaku jujur dengan siapa saja, di mana saja, dan dalam kondisi apapun bukan?(dri)
Kantin Jujur yang didirikan Kejaksaan Negeri Bengkalis di SMAN 1 Bengkalis ini unik lho. Meski pun barang yang tersedia cukup lengkap, tapi kalo berbelanja ke sana, jangan harap kita akan dilayani seperti berbelanja di kantin-kantin lainnya.
Ketika masuk ke dalam kantin ini, sudah tersedia berbagai macam makanan ringan dan peralatan tulis. Tapi kantin ini tidak ada yang menjaga. Tidak ada pula kasir.
Semua dilakukan oleh pembeli: membeli, membayar, dan mengambil sendiri uang kembalian.
Menurut Kepala Kejari Bengkalis, Pak Ersyiwo Zaimaru, di sini para pelajar diuji untuk jujur membayar sendiri sesuai barang yang dibeli.Tingkat kejujuran ini akan ketahuan pada akhir bulan.
Untuk tahap ini, modal awalnya Rp1 juta. Setiap bulan akan diperiksa, jika uang yang kembali tidak sampai Rp1 juta, maka bisa diprediksikan tidak seluruh pelajar di sekolah itu jujur. Tapi sebaliknya, kalau jumlah uang yang masuk melebihi modal, maka pelajar SMAN 1 Bengkalis 100 persen jujur.
Siswa-siswi SMAN 1 Bengkalis menyambut hangat adanya Kantin Jujur ini. Menurut Pak M Nur, Wakil Kepala SMAN 1 Bengkalis, inilah saatnya siswa-siswa mengutamakan kejujuran.
”Makanya kami dari pihak sekolah menantang para siswa SMAN 1 Bengkalis mulai saat ini menunjukkan kejujuran masing-masing. Keberadaan Kantin Kejujuran ini merupakan taruhan atas nama baik SMAN 1 Bengkalis,” katanya. (Dwitika Murvi, SMAN 01 Bengkalis kls X.5)
Comments
Post a Comment