Cerpen cinta anak (Cewek) kembar? Pasti jarang mendengarkannya bukan, tapi ini kami terbitkan kisah pengorbana seorang gadis, perempuan atau mungkin sudah dewasa seperti seorang wanita yang rela berkorban, korbankan cinta demi sang saudari kembar. Simak aja langsung.
REMBULAN di kota Semarang tengkurap sendirian, bintang-bintang entah kemana perginya. Kabut begitu jahil menyelimuti, membuat pucat wajah sang dewi malam. Jarum jam begitu lambat berjalan sesekali suara jangkrik terdengar mengiringi hujan yang membasahi bumi dewi termenung dikamar berdinding biru muda. Pikirannya melayang pada sahabatnya wulan yang berpisah waktu tamat smp. Sepertinya aku tak sanggup untuk berpisah dengannya karena hari-hariku selalu dihabiskan waktu dengannya.
Semakin hari yang dilewati hanya perasaan cemas terselubunng dihatiku tanda akan perpisahan tiba, dewi berkata mengapa aku tak bisa melupakan hari menjelang perpisahan dengannya. Beberapa tahun setelah perpisahan, aku hanya sendiri disekolah tanpa aku sadari berputarnya waktu aku dapat melupakannya. meskipun kami berpisah selama enam tahun aku tidak pernah melupakannya, walaupun keberadaan kami saling berjauhan tapi hal itu tidak akan menghalangi persahabatan aku dengannya seluas samuderapun perpisahan itu aku tetap menanti kehadiranmu.
Pagi-pagi telepon berbunyi kring….kring..kring dewipun berlari dari kamarnya untuk mengangkat telepon ‘’asalamualaikum, ini siapa ya? Ah wi sekarang kamu lupa ya sama aku, ini wulan. ‘’Hai… wulan gimana kabar kamu sekarang dan mama kamu? Wi sekarang aku hanya tinggal sama kakak aku, mama aku udah meninggal dua minggu yang lalu. Innalillahirojiun aku baru tahu maaf ya lan buat kamu sedih. Tidak apa-apa wi sekarang aku udah ikhlas kepergian mama aku, sekarang udah semester berapa kuliahnya? Udah semester tiga.’’ Kalau kamu lanjut kuliah dimana? Sekarang aku kerja jaga butik mamaku, mungkin setahu lagi baru aku lanjutkan kuliah di bandung. Eh ya kapan kita kumpul lagi seperti dulu? Mungkin tunggu kamu libur kali ya aku bisa pulang kesana’’. Janji ya iya!
Waktu berputar begitu cepat sampai-sampai aku tak menyadari bahwa umurku udah sewajarnya untuk menikah, tapi aku tak akan berpengaruh sama temanku yang udah banyak merid, udah beberapa teman smaku menikah ada yang tunangan, nikah dan ada yang udah dikaruniai momongan. Aku tidak peduli itu semua aku hanya mikir untuk menyelesaikan kuliahku, mencari kerjaan dan membahagiakan urang tuaku. Aku sadari bahwa hidup orang tuaku sederhana yang mencukupi untuk kebutuhan hidupku, hanya itulah misi hidupku.
Malam manyelimuti matahari yang menyinari siang hari begitu cepat hari berputar siang malam terus berganti, suasana mala mini aku termangu kesendirian hanya lampu yang redup diteras rumahku yang menemani kesunyian hatiku. Beberapa hari lagi aku akan libur semester menyambut pagi yang menyegarkan tubuhku. Aku gembira karena mendapat kabar wulan akan pulang rasanya libur ini menyenangkan karena ada yang menemani hari liburku. Beberapa hari kemudian…’’ hari yang aku tunggupun tiba siang ini aku akan berjumpa dengan wulan. Sekitar jam 12.30 aku ke air port menjembut wulan, setelah sampai disana aku lanhsung bertemu didepan pintu ulan ternyata kamu berubah ya semakin cantik.’’ Ah kamu bisa aja.’’ Ayo sekarang kamu tinggal dirumahku ya dari pada dipenginapan sendirian. Ya terserah kamu aja deh. Di dalam perjalanan kita saling bercanda dan cerita tentang kehidupannya disana, samapi dirumah wulan langsung menuju kekamar tamu untuk istirahat.
Setelah istirahat wulan keluar dari kamar, aku masih nonton sendiri tiba-tiba wulan duduk disampingku. Mama kamu mana dari tadi ngak kelihatan wi? Oh mama aku biasa pergi pagi pulang sore, apalagi papaku pulangnya larut malam, maka dari itu aku kesunyian dirumah hanya ada aku dan bik inah pembantu pengasuhku. Oh gitu aku bisa kasi saran kekamu lebih baik kamu cari pacar aja biar ngak kesepian.’’ Asal bicara kamu ya kan sudah dari dulu aku belum memikirkan itu kamu sendiri aja belum ada pacar ngurusin orang. Jangan salah kamu wi, oh ya aku lupa kasi tau kalau aku sudah tunangan dua bulan. Serius lo..!
Dewi hamper kanget mendengar cerita dari sahabatnya, maka itu wi kamu cepat- cepat berhenti kamu cerita aku ngak mau dengar lan.’’ Dewi…dewi dari dulu kamu selalu begitu sekarang aku serius ingin menjodohkan kamu dengan sahabat kuliahku dia kembar wi orangnya lumayan dan dari keluarga baik-baik pokoknya kalau kamu kenalan sama dia kamu beruntung deh wi apalagi melanjutkan hubungannya dengan serius . karena dia kemarin minta bantuan untuk carikan cewek. Ya aku bilang aja ada yaitu kamu wi gimana?’’
Malam ini aku akan kasi nomor telepon kamu ya ke dia? Ngak usahlah lan aku ngak mau sama cowok yang kembar, nanti tertukar lagi. Coba kenalan aja dulu mana tau setelah ketemu ada jodoh. Ah gawur kamu dari dulu hobinya becanda melulu apa ngak bosan.’’ Tapi ini serius wi aku mau kamu seperti aku ada yang nemanin nggak seperti ini kalau sendirian pasti kamu bosankan karena teman kamu semuanya sudah ada pasangan, aku hanya ingin membantu kamu wi.
Malam itu aku masih duduk disofa ruang keluarga nonton teve tapi papa dan mamaku belum juga pulang, karena jam menunjukkan pukul 10.00 aku membangunkan wulan untuk segera masuk kamar dan akupun segera ke kekamar. Sinar matahari merasuk ruang kamar dewi, menandakan hari sudah pagi dewi membuka lebar-lebar jendela ruang tidurnya dan menyibakkan tirai putih transparan.
Angin leluasa memainkan rambutnya yang ikal. Sementara mata bulatnya berkejap-kejap memandang kehijauan yang menghampar halaman depan rumah penuh dengan bunga mawar yang bermekaran menghiasi taman. Aku segera keluar rumah dan menghirup udara segar, ternyata papa dan mama sudah pergi ke kantor beginilah hari-hari yang kulewati, libur atau tidaknya aku tetap sendirian. Lama-lama aku teringat pembicaraan sahabatku itu ada benar juga tapi aku malu mangatakan kepadanya kalau aku setuju untuk kenalan sama teman dia. Tiba-tiba suara nyanyian hapku menyadari aku dari lamunan. Hai benar ini dengan dewi?’’
Ini siapa sih, dari mana tau kalau aku dewi?
Maaf mengangu pagi-pagi perkenalkan saya rendi pratama saputra temannya wulan, oh rendi iya wulan pernah cerita tentang kamu, emang dia cerita tentang apa?’’
Ya hanya cerita hobi kamu . terus apa lagi?’’
Ngak perlu dibahaslah tentang itu. Wi ulannya mana?’’ masih tidur, ada perlu ya kalau gitu aku pangilkan ya. Ngak usah wi aku perlunya sama kamu. Ya sekarang cepat mau perlu apa?’’
Tiba-tiba kamu nelpon sama siapa? Kata wulan secara spontan dewi menjawab sama rendi.
Ternyata kamu setuju ya sama aku sini telponnya aku mau bicara sama rendi. Ren gimana udah kenalankan ? ya besok rencananya aku mau kesana untuk bertemu dengannya habis penasaran ngak puas hanya dengar suaranya saja.kamu memang begitu dari dulu, tapi aku kasi tau sama kamu kalau dewi adalah perempuan yang susah untuk jatuh cinta tapi kalau sudah akrab dia tak akan melepaskannya begitu saja ingat ren pesan aku jangan pernah kamu kecewakan sahabat baik aku. Iya ulan imut.’’
Sampai di airport rendi nelpon wulan untuk segera menjemputnya, hanya beberapa menit wulan sampai, rendi merasa jantungnya begitu cepat karena melihat sesosok gadis berjalan disamping temannya itu, hai ren sudah lama sampainya?’’ udah dari tadi aku tunggu baru jam ini kalian jemput. Ya maafin deh terlambat, oh… ya ini sahabatku namanya dewi sesuaikan apa yang aku ceritakan sama kamu?’’ i..ya lan. Kenapa kamu ren tiba-tiba aja kamu gugup?’’
Ngak apa-apa lan hanya kaget aja. Iya aku ngerti sama kamu. Diperjalanan kita ngobrol sama rendi. Rencana berapa lama kamu kesini?
Mungkin dua atau tiga hari. Rumah kamu sunyi ya apa ngak ada orang wi?’’ iya memang udah biasa seperti ini hanya aku dan pembantu dirumah orang tua aku kerja didalam seminggu aja dua hari dirumah sehabisnya keluar kota.beginilah kehidupan aku semuanya sendiri, tapi libur ini aku ada kalian menemani aku. Gimana kalau kamu ikut sama kita aja ke bandung, kita liburan bersama dan disana aku akan kenalkan kamu sama kembaran aku randi gimana?’’ iya wi kamu ikut ya lusa kita berangkat kan liburan kamu lama lagi dari pada libur sendirian dirumah lebih baik ikut kita. Okey lah nanti aku akan nelpon mama untuk minta izin, biasanya mama tidak keberatan kalau aku pergi. yang penting ada teman.
Dua haripun berlalu dewi bersiap-siap merapikan pakaiannya dan keperluannya yang lain, hati ini gembira rasanya bisa berkumpul sama sahabat lama tak aku sangka akan diberi kesempatan seperti ini. Hari semakin siang ketika aku berada diudara ini pengalaman aku sebenarnya aku samasekali belum pernah ke bandung, kesempatan ini tidak akan kusia-siakan sampai disana aku akan mengelilingi kota bandung. Kicauan burung begitu merdu mengucapkan selamat datang hari yang cerah menyambut kedatanganku untuk pertama kalinya. Aku penasaran dengan randi seperti apa ya dia.
Menjelang sore kita baru sampai dirumah wulan diperjalanan kita berpisah dengan randi karena rumahnya hanya dipisah dengan gang. Gimana wi capek ngak? Iya nih lumayan mungkin karena pertama kali, gimana sekarang kita kerumah rendi akan aku kenalkan sama orang tuanya dan adiknya. Bentar lagilah lan kitakan baru sampai, nanti sore aja kenapa? Ya ngak apa-apa. Tiba pukul 5.00 kami berjalan menghirup udara bebas yang nyaman ketika didepan rumah rendi duduk di kursi taman ren.. ternyata dewi salah yang dia panggil kembaran rendi. Eh mbak ulan cari rendi ya? Iya ran disamping mbak itu siapa?’’ oh ya kenalkan ini dewi sahabatnya mbak dan teman abang kamu juga masuk mbak mungkin rendi lagi mandi, sebentar ya aku pangil mbak duduk aja disini dulu. Iya terima kasih’’.
Kenapa perasaan ku aneh ya ketika melihat tamannya mbak ulan rasanya ada yang berbeda yang sudah lama tak pernah aku rasakan semenjak aku bersama rasti mantan pacar aku dulu. Kak re n ada teman kamu tunggu ditaman, rendi secepatnya melangkahkan kaki menuju pintu depan hai lan, wi udah lama nunggunya? Baru aja sampai ren.’’
Adik kamu mana ren? Belum lama rendi panggil ran.. randi kesini yuk ngumpul kemana ya randi bentar ya aku masuk ternyata randi kamu kenapa ran, ma..mama randi pingsan ma..! ternyata penyakitnya kambuh kembali. Sekarang cepat kamu angkat randi kita bawa kerumah sakit. Ran sadar nak mama ngak mau ditinggal kamu sekarang. Ma sabar ya ma randi pasti sehat sekarang kita berdoa aja agar randi cepat sadar. Memangnya adik kamu sakit apa rend kata dewi? Dia semenjak smp sudah mengalami penyakit leukemia dan dari dulu tiap beberapa bulan pasti masuk kerumah sakit, sekarang aja sudah stadium tiga. Sekarang kita jenguk randi dia sudah sadar sekarang. Ran ini kakak kamu sekarang ngak apa-apakan?’’ iyakan kepala randi hanya sedikit pusing dewi mana kak? Ni dewi dan ada mbak ulan juga.
Kenapa ya kak ketika melihat dewi perasaan randi sama dengan pertama kali randi mengenal mantan aku dulu.?’’ Mungkin kalian jodoh kali .
Ulan di mana-mana kamu bercanda terus. Beberapa minggu randi berada dirumah sakit dewi terus menemaninya, rendi sepertinya ada perasaan cemburu kalau melihat mereka lagi berdua diruang sana tapi aku sadar tak sepantasnya aku begitu sama adikku yang lagi sakit, aku tau dewi adalah perempuan tipe adiknya. Ren kamu sendiri disini mana dewi? Dewi didalam, kenapa kamu sendiri disini? Aku ngak mau nganggu mereka , maksud kamu randi suka sama dewi?’’
Aku rasa iya! Terus gimana sama kamu? Aku ngak apa-apa asalkan randi bahagia, aku ikhlas meskipun dari pertama aku sudah mencintai dewi dan ingin segera melanjutkan hubungan ini tahap serius, aku akan bahagia jika adikku bahagia. Dua hari lagi randi akan keluar ruamah sakit ketika itu juga dia jujur, kak re nada yang ingin aku bicarakan. Apa itu? Aku jujur dari pertama berjumpa sama dewi aku suka sama dia kak dan aku ingin menikahinya? Iya kakak setuju aja kan dewi perempuan yang baik tapi apa tidak begitu cepat ran ingin menikahinya? Mungkin menurut kakak cepat tapi aku takut, mungkin hidupku tak akan lama lagi kak, ran kamu jangan bicara seperti itu kalau dengar mama pasti sedih, mama kan udah lama ditinggal sama papa jadi mama hanya ada kita berdua. Kakak akan bicara sama mama soal ini dan kamu udah bicara sama dewi, apa dia mau? Belum kak aku takut kalau dia marah kareana diakan suka sama kakak. Nanti kakak beritahu pasti dia juga sama kamu wajah kitakan sama.
Dewi yang mendengar berita ini terkejut dan merasa ragu, aku tidak pernah menyangka lan dari sebuah pertemuan yang amat biasa, tercipta bias-bias rindu yang menyesakkan, bayangkan dari sebuah hubungan perjodohan bisa seperti ini dan aku akan segera menikah dengan rendi. Setelah seluruh keluarga berkumpul antara keluarga dewi dan randi akhirnya setuju atas keputusan bersama dan hari itu juga mereka menetapkan hari pernikahan mereka. Mendengar itu semua hanya perasaan sedih dilubuk hati rendi melepaskan gadis yang dicintainya demi kebahagiaan adiknya.
Tanpa disadari sudah terlewati beberapa bulan pernikahan ini randi begitu bahagia. Stelah dilewati bersama dewi melahirkan bayi laki-laki yang tampan sepeti ayahnya semakin ramailah rumah yang sepi akan menyambut kedatangan bayi munggil. Seminggu dilewati hari kebahagiaan, ketika randi mencium anaknya randi pingsan penyakitnya kambuh lagi dan kali ini dewi, rendi dan seluruh keluarganya akan kehilangan randi untuk selamanya.
-----------------------------
Cerpen Cinta tentang cewek, perempuan, gadis atau wanita kembar ini buah karya Henny Herawati asal Riau.
Pengorbanan Cinta Kembar
REMBULAN di kota Semarang tengkurap sendirian, bintang-bintang entah kemana perginya. Kabut begitu jahil menyelimuti, membuat pucat wajah sang dewi malam. Jarum jam begitu lambat berjalan sesekali suara jangkrik terdengar mengiringi hujan yang membasahi bumi dewi termenung dikamar berdinding biru muda. Pikirannya melayang pada sahabatnya wulan yang berpisah waktu tamat smp. Sepertinya aku tak sanggup untuk berpisah dengannya karena hari-hariku selalu dihabiskan waktu dengannya.
Semakin hari yang dilewati hanya perasaan cemas terselubunng dihatiku tanda akan perpisahan tiba, dewi berkata mengapa aku tak bisa melupakan hari menjelang perpisahan dengannya. Beberapa tahun setelah perpisahan, aku hanya sendiri disekolah tanpa aku sadari berputarnya waktu aku dapat melupakannya. meskipun kami berpisah selama enam tahun aku tidak pernah melupakannya, walaupun keberadaan kami saling berjauhan tapi hal itu tidak akan menghalangi persahabatan aku dengannya seluas samuderapun perpisahan itu aku tetap menanti kehadiranmu.
Pagi-pagi telepon berbunyi kring….kring..kring dewipun berlari dari kamarnya untuk mengangkat telepon ‘’asalamualaikum, ini siapa ya? Ah wi sekarang kamu lupa ya sama aku, ini wulan. ‘’Hai… wulan gimana kabar kamu sekarang dan mama kamu? Wi sekarang aku hanya tinggal sama kakak aku, mama aku udah meninggal dua minggu yang lalu. Innalillahirojiun aku baru tahu maaf ya lan buat kamu sedih. Tidak apa-apa wi sekarang aku udah ikhlas kepergian mama aku, sekarang udah semester berapa kuliahnya? Udah semester tiga.’’ Kalau kamu lanjut kuliah dimana? Sekarang aku kerja jaga butik mamaku, mungkin setahu lagi baru aku lanjutkan kuliah di bandung. Eh ya kapan kita kumpul lagi seperti dulu? Mungkin tunggu kamu libur kali ya aku bisa pulang kesana’’. Janji ya iya!
Waktu berputar begitu cepat sampai-sampai aku tak menyadari bahwa umurku udah sewajarnya untuk menikah, tapi aku tak akan berpengaruh sama temanku yang udah banyak merid, udah beberapa teman smaku menikah ada yang tunangan, nikah dan ada yang udah dikaruniai momongan. Aku tidak peduli itu semua aku hanya mikir untuk menyelesaikan kuliahku, mencari kerjaan dan membahagiakan urang tuaku. Aku sadari bahwa hidup orang tuaku sederhana yang mencukupi untuk kebutuhan hidupku, hanya itulah misi hidupku.
Malam manyelimuti matahari yang menyinari siang hari begitu cepat hari berputar siang malam terus berganti, suasana mala mini aku termangu kesendirian hanya lampu yang redup diteras rumahku yang menemani kesunyian hatiku. Beberapa hari lagi aku akan libur semester menyambut pagi yang menyegarkan tubuhku. Aku gembira karena mendapat kabar wulan akan pulang rasanya libur ini menyenangkan karena ada yang menemani hari liburku. Beberapa hari kemudian…’’ hari yang aku tunggupun tiba siang ini aku akan berjumpa dengan wulan. Sekitar jam 12.30 aku ke air port menjembut wulan, setelah sampai disana aku lanhsung bertemu didepan pintu ulan ternyata kamu berubah ya semakin cantik.’’ Ah kamu bisa aja.’’ Ayo sekarang kamu tinggal dirumahku ya dari pada dipenginapan sendirian. Ya terserah kamu aja deh. Di dalam perjalanan kita saling bercanda dan cerita tentang kehidupannya disana, samapi dirumah wulan langsung menuju kekamar tamu untuk istirahat.
Setelah istirahat wulan keluar dari kamar, aku masih nonton sendiri tiba-tiba wulan duduk disampingku. Mama kamu mana dari tadi ngak kelihatan wi? Oh mama aku biasa pergi pagi pulang sore, apalagi papaku pulangnya larut malam, maka dari itu aku kesunyian dirumah hanya ada aku dan bik inah pembantu pengasuhku. Oh gitu aku bisa kasi saran kekamu lebih baik kamu cari pacar aja biar ngak kesepian.’’ Asal bicara kamu ya kan sudah dari dulu aku belum memikirkan itu kamu sendiri aja belum ada pacar ngurusin orang. Jangan salah kamu wi, oh ya aku lupa kasi tau kalau aku sudah tunangan dua bulan. Serius lo..!
Dewi hamper kanget mendengar cerita dari sahabatnya, maka itu wi kamu cepat- cepat berhenti kamu cerita aku ngak mau dengar lan.’’ Dewi…dewi dari dulu kamu selalu begitu sekarang aku serius ingin menjodohkan kamu dengan sahabat kuliahku dia kembar wi orangnya lumayan dan dari keluarga baik-baik pokoknya kalau kamu kenalan sama dia kamu beruntung deh wi apalagi melanjutkan hubungannya dengan serius . karena dia kemarin minta bantuan untuk carikan cewek. Ya aku bilang aja ada yaitu kamu wi gimana?’’
Malam ini aku akan kasi nomor telepon kamu ya ke dia? Ngak usahlah lan aku ngak mau sama cowok yang kembar, nanti tertukar lagi. Coba kenalan aja dulu mana tau setelah ketemu ada jodoh. Ah gawur kamu dari dulu hobinya becanda melulu apa ngak bosan.’’ Tapi ini serius wi aku mau kamu seperti aku ada yang nemanin nggak seperti ini kalau sendirian pasti kamu bosankan karena teman kamu semuanya sudah ada pasangan, aku hanya ingin membantu kamu wi.
Malam itu aku masih duduk disofa ruang keluarga nonton teve tapi papa dan mamaku belum juga pulang, karena jam menunjukkan pukul 10.00 aku membangunkan wulan untuk segera masuk kamar dan akupun segera ke kekamar. Sinar matahari merasuk ruang kamar dewi, menandakan hari sudah pagi dewi membuka lebar-lebar jendela ruang tidurnya dan menyibakkan tirai putih transparan.
Angin leluasa memainkan rambutnya yang ikal. Sementara mata bulatnya berkejap-kejap memandang kehijauan yang menghampar halaman depan rumah penuh dengan bunga mawar yang bermekaran menghiasi taman. Aku segera keluar rumah dan menghirup udara segar, ternyata papa dan mama sudah pergi ke kantor beginilah hari-hari yang kulewati, libur atau tidaknya aku tetap sendirian. Lama-lama aku teringat pembicaraan sahabatku itu ada benar juga tapi aku malu mangatakan kepadanya kalau aku setuju untuk kenalan sama teman dia. Tiba-tiba suara nyanyian hapku menyadari aku dari lamunan. Hai benar ini dengan dewi?’’
Ini siapa sih, dari mana tau kalau aku dewi?
Maaf mengangu pagi-pagi perkenalkan saya rendi pratama saputra temannya wulan, oh rendi iya wulan pernah cerita tentang kamu, emang dia cerita tentang apa?’’
Ya hanya cerita hobi kamu . terus apa lagi?’’
Ngak perlu dibahaslah tentang itu. Wi ulannya mana?’’ masih tidur, ada perlu ya kalau gitu aku pangilkan ya. Ngak usah wi aku perlunya sama kamu. Ya sekarang cepat mau perlu apa?’’
Tiba-tiba kamu nelpon sama siapa? Kata wulan secara spontan dewi menjawab sama rendi.
Ternyata kamu setuju ya sama aku sini telponnya aku mau bicara sama rendi. Ren gimana udah kenalankan ? ya besok rencananya aku mau kesana untuk bertemu dengannya habis penasaran ngak puas hanya dengar suaranya saja.kamu memang begitu dari dulu, tapi aku kasi tau sama kamu kalau dewi adalah perempuan yang susah untuk jatuh cinta tapi kalau sudah akrab dia tak akan melepaskannya begitu saja ingat ren pesan aku jangan pernah kamu kecewakan sahabat baik aku. Iya ulan imut.’’
Sampai di airport rendi nelpon wulan untuk segera menjemputnya, hanya beberapa menit wulan sampai, rendi merasa jantungnya begitu cepat karena melihat sesosok gadis berjalan disamping temannya itu, hai ren sudah lama sampainya?’’ udah dari tadi aku tunggu baru jam ini kalian jemput. Ya maafin deh terlambat, oh… ya ini sahabatku namanya dewi sesuaikan apa yang aku ceritakan sama kamu?’’ i..ya lan. Kenapa kamu ren tiba-tiba aja kamu gugup?’’
Ngak apa-apa lan hanya kaget aja. Iya aku ngerti sama kamu. Diperjalanan kita ngobrol sama rendi. Rencana berapa lama kamu kesini?
Mungkin dua atau tiga hari. Rumah kamu sunyi ya apa ngak ada orang wi?’’ iya memang udah biasa seperti ini hanya aku dan pembantu dirumah orang tua aku kerja didalam seminggu aja dua hari dirumah sehabisnya keluar kota.beginilah kehidupan aku semuanya sendiri, tapi libur ini aku ada kalian menemani aku. Gimana kalau kamu ikut sama kita aja ke bandung, kita liburan bersama dan disana aku akan kenalkan kamu sama kembaran aku randi gimana?’’ iya wi kamu ikut ya lusa kita berangkat kan liburan kamu lama lagi dari pada libur sendirian dirumah lebih baik ikut kita. Okey lah nanti aku akan nelpon mama untuk minta izin, biasanya mama tidak keberatan kalau aku pergi. yang penting ada teman.
Dua haripun berlalu dewi bersiap-siap merapikan pakaiannya dan keperluannya yang lain, hati ini gembira rasanya bisa berkumpul sama sahabat lama tak aku sangka akan diberi kesempatan seperti ini. Hari semakin siang ketika aku berada diudara ini pengalaman aku sebenarnya aku samasekali belum pernah ke bandung, kesempatan ini tidak akan kusia-siakan sampai disana aku akan mengelilingi kota bandung. Kicauan burung begitu merdu mengucapkan selamat datang hari yang cerah menyambut kedatanganku untuk pertama kalinya. Aku penasaran dengan randi seperti apa ya dia.
Menjelang sore kita baru sampai dirumah wulan diperjalanan kita berpisah dengan randi karena rumahnya hanya dipisah dengan gang. Gimana wi capek ngak? Iya nih lumayan mungkin karena pertama kali, gimana sekarang kita kerumah rendi akan aku kenalkan sama orang tuanya dan adiknya. Bentar lagilah lan kitakan baru sampai, nanti sore aja kenapa? Ya ngak apa-apa. Tiba pukul 5.00 kami berjalan menghirup udara bebas yang nyaman ketika didepan rumah rendi duduk di kursi taman ren.. ternyata dewi salah yang dia panggil kembaran rendi. Eh mbak ulan cari rendi ya? Iya ran disamping mbak itu siapa?’’ oh ya kenalkan ini dewi sahabatnya mbak dan teman abang kamu juga masuk mbak mungkin rendi lagi mandi, sebentar ya aku pangil mbak duduk aja disini dulu. Iya terima kasih’’.
Kenapa perasaan ku aneh ya ketika melihat tamannya mbak ulan rasanya ada yang berbeda yang sudah lama tak pernah aku rasakan semenjak aku bersama rasti mantan pacar aku dulu. Kak re n ada teman kamu tunggu ditaman, rendi secepatnya melangkahkan kaki menuju pintu depan hai lan, wi udah lama nunggunya? Baru aja sampai ren.’’
Adik kamu mana ren? Belum lama rendi panggil ran.. randi kesini yuk ngumpul kemana ya randi bentar ya aku masuk ternyata randi kamu kenapa ran, ma..mama randi pingsan ma..! ternyata penyakitnya kambuh kembali. Sekarang cepat kamu angkat randi kita bawa kerumah sakit. Ran sadar nak mama ngak mau ditinggal kamu sekarang. Ma sabar ya ma randi pasti sehat sekarang kita berdoa aja agar randi cepat sadar. Memangnya adik kamu sakit apa rend kata dewi? Dia semenjak smp sudah mengalami penyakit leukemia dan dari dulu tiap beberapa bulan pasti masuk kerumah sakit, sekarang aja sudah stadium tiga. Sekarang kita jenguk randi dia sudah sadar sekarang. Ran ini kakak kamu sekarang ngak apa-apakan?’’ iyakan kepala randi hanya sedikit pusing dewi mana kak? Ni dewi dan ada mbak ulan juga.
Kenapa ya kak ketika melihat dewi perasaan randi sama dengan pertama kali randi mengenal mantan aku dulu.?’’ Mungkin kalian jodoh kali .
Ulan di mana-mana kamu bercanda terus. Beberapa minggu randi berada dirumah sakit dewi terus menemaninya, rendi sepertinya ada perasaan cemburu kalau melihat mereka lagi berdua diruang sana tapi aku sadar tak sepantasnya aku begitu sama adikku yang lagi sakit, aku tau dewi adalah perempuan tipe adiknya. Ren kamu sendiri disini mana dewi? Dewi didalam, kenapa kamu sendiri disini? Aku ngak mau nganggu mereka , maksud kamu randi suka sama dewi?’’
Aku rasa iya! Terus gimana sama kamu? Aku ngak apa-apa asalkan randi bahagia, aku ikhlas meskipun dari pertama aku sudah mencintai dewi dan ingin segera melanjutkan hubungan ini tahap serius, aku akan bahagia jika adikku bahagia. Dua hari lagi randi akan keluar ruamah sakit ketika itu juga dia jujur, kak re nada yang ingin aku bicarakan. Apa itu? Aku jujur dari pertama berjumpa sama dewi aku suka sama dia kak dan aku ingin menikahinya? Iya kakak setuju aja kan dewi perempuan yang baik tapi apa tidak begitu cepat ran ingin menikahinya? Mungkin menurut kakak cepat tapi aku takut, mungkin hidupku tak akan lama lagi kak, ran kamu jangan bicara seperti itu kalau dengar mama pasti sedih, mama kan udah lama ditinggal sama papa jadi mama hanya ada kita berdua. Kakak akan bicara sama mama soal ini dan kamu udah bicara sama dewi, apa dia mau? Belum kak aku takut kalau dia marah kareana diakan suka sama kakak. Nanti kakak beritahu pasti dia juga sama kamu wajah kitakan sama.
Dewi yang mendengar berita ini terkejut dan merasa ragu, aku tidak pernah menyangka lan dari sebuah pertemuan yang amat biasa, tercipta bias-bias rindu yang menyesakkan, bayangkan dari sebuah hubungan perjodohan bisa seperti ini dan aku akan segera menikah dengan rendi. Setelah seluruh keluarga berkumpul antara keluarga dewi dan randi akhirnya setuju atas keputusan bersama dan hari itu juga mereka menetapkan hari pernikahan mereka. Mendengar itu semua hanya perasaan sedih dilubuk hati rendi melepaskan gadis yang dicintainya demi kebahagiaan adiknya.
Tanpa disadari sudah terlewati beberapa bulan pernikahan ini randi begitu bahagia. Stelah dilewati bersama dewi melahirkan bayi laki-laki yang tampan sepeti ayahnya semakin ramailah rumah yang sepi akan menyambut kedatangan bayi munggil. Seminggu dilewati hari kebahagiaan, ketika randi mencium anaknya randi pingsan penyakitnya kambuh lagi dan kali ini dewi, rendi dan seluruh keluarganya akan kehilangan randi untuk selamanya.
-----------------------------
Cerpen Cinta tentang cewek, perempuan, gadis atau wanita kembar ini buah karya Henny Herawati asal Riau.
Comments
Post a Comment